Bundanya Tantik & Thoriq. ~ Suka Baca Suka Nulis ~ Suka Masak Doyan Makan ~ Suka Jajan Suka Jalan-Jalan

WASPADA HOAX VS HOAX YANG MEMBANGUN ?




Saya adalah salah seorang Ibu Rumah Tangga biasa yang meski gak canggih-canggih amat tapi senang menggunakan gadget.
Biasanya gadget saya gunakan untuk berkomunikasi, membaca berita, juga untuk “reuni” dengan teman-teman mulai dari teman TK sampai kuliah di Whatsapp Grup. Selain itu saya juga bisa bersilaturrahim dengan keluarga dan teman-teman yang tinggal berlainan kota bahkan negara.
Gadget juga memberikan kemudahan kepada kami ibu-ibu rumah tangga. Mulai mencari ide mau masak apa hari ini, antar jemput laundry, ngecek tukang sayur, pesan air galon, pesan makanan via online kalo pas lagi gak masak. Sampai informasi arisan dan pengajian. (Pasti ibu-ibu sependapat dengan saya, benar kan?!)😊😁
Tetapi dibalik kemudahan itu semua, jujur saya juga sering baper kalo menerima berita baik melalui personal chat atau pun di grup yang sering dibilang orang dengan “hoax”
“ Hati-hati saat ini sedang marak penculikan anak untuk diambil ginjalnya. Minggu lalu hal ini terjadi di….bla..bla…bla (Info dari Humas Polri). Saya juga pernah mendapatkan berita yang “ menarik” adanya lintah dalam kangkung yang bisa berkembang biak dalam perut pemakannya walau telah dimasak?
Berita tentang perempuan yang sedang mengalami haid tidak boleh minum air kelapa, penerimaan CPNS , bahkan sampai Menteri kesehatan menyatakan perang kepada iklan kesehatan hoax.
Lihatlah , betapa bahayanya dampak dari berita hoax. Dan yang menyedihkan, terkadang yang mengirim berita itu itu sendiri gak tau kalo yang dibagikannya itu berita yang tidak benar.
Bahkan saya pernah beberapa kali menerima kiriman beraroma hoax yang dikirim oleh ponakan saya yang masih SD dan SMP. Dan saya perhatikan tenyata dibawahnya selalu ada hashtag kirmkan kepada 30 orang bla..bla…bla…, sebarkan ini supaya bla..bla..bla…
Udah berita nya gak benar, panjaaaang…membacanya aja udah malas. Biasanya saya akan bilang, sebaiknya ini tidak disebarkan. Karena yang kamu kirimkan itu gak benar.
Tapi akan berbeda ceritanya, kalau kita mengingatkan teman atau saudara yang mengirimkan berita hoax di grup. Terkadang bukannya berterima kasih sudah diingatkan, eeeh malah jadi perdebatan yang panjaaang…ramee, bahkan sampai ngambek dan left dari grup. Padahal, bergabung di grup sebagai ajang untuk silaturrahmi.
Nah, pertanyaannya sekarang, kenapa ya orang mudah sekali menyebarkan hoax, begitu menerima sebuah berita “menarik” dan tergoda jemari untuk menekan tombol salin dan sebar?
Terus terang, mungkin pemahaman saya selama ini tentang hoax yang masih terlalu dangkal. Yang saya pahami, hoax adalah berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan kadang menyesatkan. Karena menimbulkan ketakutan, kecemasan, kemarahan serta kebencian. Bahkan bisa menimbulkan fitnah pada seseorang atau kelompok tertentu.
Tapi sejak kemarin, ketika membaca di medsos dan kemudian menjadi viral tentang “ Hoax Membangun” membuat saya jadi bingung.. Seperti apa ya" hoax yang membangun" itu???
Serius,...saya masih membutuhkan pencerahan.😊
Mungkin karena saya emak-emak yang hanya tau harga cabe bawang dan sembako jadi sulit untuk memahaminya. hehehe
Dan sangat bersyukur, ketika tadi saya juga membaca bahwa pernyataan tentang “hoax membangun” itu sudah diklarifikasi dan dicabut, ikut lega. ( Semoga saja berita ini bukan hoax yaa…)😊
Yang terpenting buat emak-emak seperti saya, selalu waspada pada hoax ya. Jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita yang belum tentu kebenarannya. Teliti dulu sebelum membagikannya. Seperti kita kalau mau belanja, “Teliti dulu sebelum membeli” hihihi
Jika sudah tau pasti kebenarannya dan mengandung pesan positif, silakan langsung ditekan tombol salin dan bagikan. Yuuk,…jadi pengguna gadget yang cerdas.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox

Galeri Poto