Bundanya Tantik & Thoriq. ~ Suka Baca Suka Nulis ~ Suka Masak Doyan Makan ~ Suka Jajan Suka Jalan-Jalan

Batang Burok Riwayatmu Kini

Assalammu’alaikum Bunda-bunda sholehah…

Saya…Bunda Elyza, seorang ibu rumah tangga yang suka masak dan doyan makan. 😊
Secara di rumah menjadi primadona keluarga , membuat saya selalu ingin disayang oleh suami dan anak-anak. salah satunya selalu menyempatkan waktu untuk memasak.

Kalau pepatah Jawa bilang, “witing tresno jalaran soko kulino “…nah kalau saya percaya, cinta itu datangnya dari lidah terus turun ke perut. Serius, ini benaran...masak dengan cinta itu sangat berbeda rasanya. kira-kira lebih dari level sepuluhnya rasa ayam geprek hahaha....😀😀

Tempat favorit saya di rumah, setelah kamar tidur adalah dapur. Karena di dapur saya merasa bisa bebas berkreativitas Telur tidak hanya dibuat telur ceplok atau telur dadar tapi bisa dibuat macam-macam. Dan satu lagi…saya paling suka mencoba resep-resep baru.

Terprovokasi dengan postingan sepupu saya tentang “ Kue Mantu”nya saya jadi penasaran, dan ingin mencobanya. Menurut dia, kue ini resep jadul turun temurun dari Mamaknya.

Ketika saya membuatnya pertama kali, seperti biasa…meski ada yang mengatakan bahwa ada pasal yang bila memposting makanan di medsos bisa dikenakan pasal tidak menyenangkan….(karena hanya foto doang yang dibagi hihihi ) saya sih tetap saja cuek…dan ternyata direspon oleh teman-teman dumay.

Sebagian besar mengatakan, itu bukan kue mantu tapi nama tenarnya “ Batang Burok” kue jadul khas Pontianak. Bahkan teman-teman saya yang berdarah biru dari Keraton mengatakan itu salah satu makanan favorit keluarga mereka yang biasanya disajikan pada saat bulan Ramadhan dan acara-acara tertentu di Keraton. Juadah atau kue Batang Burok ini, disajikan bersama dengan juadah lainnya seperti Bingke Berendam (yang ini sudah sangat terkenal ), Cengkaruk, Jorong-jorong, Putri Salat, Madu Kandis.

Awalnya, saya mengira yang dinamakan kue Batang Burok itu, kue dadar yang diisi dengan inti yang terbuat dari kelapa dan gula merah, hanya tidak diberi pewarna hijau atau kuning. Ternyata saya salah. Meskipun saya lahir dan besar di kota ini, baru sekarang tau yang namanya juadah Batang Burok. Tidak seperti juadah-juadah jadul yang lain, sudah akrab sejak kecil, terutama Bingke, Putri Salat, Jorong-jorong. Selalu menjadi pilihan kami sekeluarga saat berbuka puasa.

Entah kenapa dinamakan Batang Burok, mungkin penampakannya yang mirip dengan batang kayu yang kering berwarna kecoklatan. Seperti layaknya kayu yang sudah lapuk. Walaupun namanya burok…tapi penampilannya setelah digarnish dengan sedikit bawang goreng dan irisan seledri …berubah jadi batang yang cantik.

Soal rasanya, jangan diragukan lagi, … gurih...enak sekali. Harum daun seledri yang khas serta taburan bawang gorengnya begitu menggoda. Juadah ini, terbuat dari dadar berwarna kecoklatan yang diisi dengan tumisan kentang, wortel dan daging cincang kemudian sebelum dikukus terlebih dahulu disirami dengan santan kental. Ditambah dengan cabe cair yang terbuat dari gilingan cabe, bawang putih, sedikit gula dan garam dan perasan jeruk sambal. Sedap sekali, apalagi disajikan waktu masih hangat

Ketika dikeluarkan dari kukusan penampakannya persis seperti batang kayu kering yang mengapung di sungai Kapuas. Mungkin inilah yang menginspirasi ibu-ibu jaman dulu memberikan nama kepada juadah ini.

Menurut saya, …sebagai bunda-bunda muda,, penting bagi kita semua untuk melestarikan juadah atau penganan tradisional ini agar tidak langka dan punah. Kita perlu mengenalkan kepada anak-anak kita, generasi penerus. Terutama remaja -remaja putrinya. Jangan sampai kelak anak cucu kita tidak tahu makanan tradisional khas kampung halamannya. Bagaimana mau membuatnya, kalau melihat bentuknya saja belum pernah. 😊

Jangan sampai nanti mereka tahu tentang juadah ini justeru setelah berkunjung ke negara tetangga terdekat . Dan kue-kue tradisional ini malah sudah dipatenkan oleh mereka..…hehehe…supaya tidak menyesal nantinya, mari kita lestarikan budaya Indonesia khususnya Kote Kite Pontianak. Setidaknya, memulai dari mengenalkan dan mempopulerkan kue tradisional ini agar menjadi pilihan kuliner bagi wisatawan dan dikenal oleh masyarakat luas.

Yuuuks,…bunda-bunda yang hari ini menu masakannya sop, ada wortel, kentang, seledri, disisihkan sedikit ..silakan dieksekusi,…” sile dicobe, besehe sikit pasti bise membuatnye,…”😊

1 komentar:

  1. Bahan-bahan dan cara membuatnye di kasi contekkan juga lah kak, kan pengen juga nak belajar...

    BalasHapus

Adbox

Galeri Poto